Senin, Mei 14, 2012

Ta'lim Jum'at Sore, 11 Mei 2012
Bersama: Ustadz Mundzir Situmorang
Tema: Bertamasya ke Negeri Akhirat



  1. Islam bermakna:
    • Kepasrahan
    • Pengabdian
    • Pertanggungjawaban
  2. QS Al-Anfal (8) : 24   يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اسْتَجِيبُوا لِلَّهِ وَلِلرَّسُولِ إِذَا دَعَاكُمْ لِمَا يُحْيِيكُمْ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ يَحُولُ بَيْنَ الْمَرْءِ وَقَلْبِهِ وَأَنَّهُ إِلَيْهِ تُحْشَرُونَ   "Hai orang-orang beriman, penuhilah seruan Allah dan seruan Rasul, apabila Rasul menyeru kamu, kepada suatu yang memberi kehidupan kepada kamu, dan ketahuilah, bahwa sesungguhnya Allah membatasi antara manusia dan hatinya, dan sesungguhnya, kepada-Nya-lah kamu akan dikumpulkan." – (QS.8:24)
  3. Mengapa pasrah? karena yakin. Mengapa yakin? karena Bertauhid. Mengapa bertauhid? karena mendapat hidayah. Mengapa mendapat hidayah? karena Allah memberikannya.
  4. QS Al-Kahfi (18) : 2  وَاصْبِرْ نَفْسَكَ مَعَ الَّذِينَ يَدْعُونَ رَبَّهُمْ بِالْغَدَاةِ وَالْعَشِيِّ يُرِيدُونَ وَجْهَهُ وَلا تَعْدُ عَيْنَاكَ عَنْهُمْ تُرِيدُ زِينَةَ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَلا تُطِعْ مَنْ أَغْفَلْنَا قَلْبَهُ عَنْ ذِكْرِنَا وَاتَّبَعَ هَوَاهُ وَكَانَ أَمْرُهُ فُرُطًا  "Dan bersabarlah kamu, bersama dengan orang-orang yang menyeru Rabb-nya di pagi dan senja hari, dengan mengharap keredhaan-Nya; dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka, (karena) mengharapkan perhiasan kehidupan dunia ini; dan janganlah kamu mengikuti orang, yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingat Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas." – (QS.18:28)
  5. QS Al-Kahfi (18) : 29  وَقُلِ الْحَقُّ مِنْ رَبِّكُمْ فَمَنْ شَاءَ فَلْيُؤْمِنْ وَمَنْ شَاءَ فَلْيَكْفُرْ إِنَّا أَعْتَدْنَا لِلظَّالِمِينَ نَارًا أَحَاطَ بِهِمْ سُرَادِقُهَا وَإِنْ يَسْتَغِيثُوا يُغَاثُوا بِمَاءٍ كَالْمُهْلِ يَشْوِي الْوُجُوهَ بِئْسَ الشَّرَابُ وَسَاءَتْ مُرْتَفَقًا  "Dan katakanlah: 'Kebenaran itu datangnya dari Rabb-mu; maka barangsiapa yang ingin (beriman) hendaklah ia beriman, dan barangsiapa yang ingin (kafir) biarlah ia kafir'. Sesungguhnya Kami telah sediakan bagi orang-orang zalim itu neraka, yang gejolak (api)nya mengepung mereka. Dan jika mereka meminta minum, niscaya mereka akan diberi minum, dengan air seperti besi yang mendidih yang menghanguskan muka. Itulah minuman yang paling buruk, dan tempat istirahat yang paling jelek." – (QS.18:29)
  6. QS Al-Kahfi (18) : 30  إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ إِنَّا لا نُضِيعُ أَجْرَ مَنْ أَحْسَنَ عَمَلا  "Sesungguhnya mereka yang beriman dan beramal shaleh, tentulah Kami tidak akan menyia-nyiakan pahala orang-orang, yang mengerjakan amalan(nya) dengan baik." – (QS.18:30)
  7. QS Al-Kahfi (18) : 31  ي مِنْ تَحْتِهِمُ الأنْهَارُ يُحَلَّوْنَ فِيهَا مِنْ أَسَاوِرَ مِنْ ذَهَبٍ وَيَلْبَسُونَ ثِيَابًا خُضْرًا مِنْ سُنْدُسٍ وَإِسْتَبْرَقٍ مُتَّكِئِينَ فِيهَا عَلَى الأرَائِكِ نِعْمَ الثَّوَابُ وَحَسُنَتْ مُرْتَفَقًا  "Mereka itulah (orang-orang yang) bagi mereka surga 'Adn, mengalir sungai-sungai di bawahnya; dalam surga itu mereka dihiasi dengan gelang mas, dan mereka memakai pakaian hijau dari sutera halus dan sutera tebal, sedang mereka duduk sambil bersandar di atas dipan-dipan yang indah. Itulah pahala yang sebaik-baiknya, dan tempat istirahat yang indah." – (QS.18:31)
  8. QS Al-Anfal 8 : 25  وَاتَّقُوا فِتْنَةً لا تُصِيبَنَّ الَّذِينَ ظَلَمُوا مِنْكُمْ خَاصَّةً وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ  "Dan peliharalah dirimu dari siksaan, yang tidak khusus menimpa orang-orang yang zalim saja, di antara kamu. Dan ketahuilah bahwa Allah amat keras siksaan-Nya." – (QS.8:25)
  9. QS Luqman (31) :  يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمْ وَاخْشَوْا يَوْمًا لا يَجْزِي وَالِدٌ عَنْ وَلَدِهِ وَلا مَوْلُودٌ هُوَ جَازٍ عَنْ وَالِدِهِ شَيْئًا إِنَّ وَعْدَ اللَّهِ حَقٌّ فَلا تَغُرَّنَّكُمُ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا وَلا يَغُرَّنَّكُمْ بِاللَّهِ الْغَرُورُ  "Hai manusia, bertaqwalah kepada Rabb-mu, dan takutilah suatu hari, yang (pada hari itu) seorang bapak tidak dapat menolong anaknya, dan seorang anak tidak dapat (pula) menolong bapaknya sedikitpun. Sesungguhnya janji Allah adalah benar, maka janganlah sekali-kali kehidupan dunia memperdayakan kamu, dan jangan (pula) penipu (syaitan) memperdayakan kamu dalam (mentaati) Allah'." – (QS.31:33)
  10. QS Al-Ahzab (33) : 36  وَمَا كَانَ لِمُؤْمِنٍ وَلا مُؤْمِنَةٍ إِذَا قَضَى اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَمْرًا أَنْ يَكُونَ لَهُمُ الْخِيَرَةُ مِنْ أَمْرِهِمْ وَمَنْ يَعْصِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ ضَلَّ ضَلالا مُبِينًا  "Dan tidakkah patut bagi laki-laki yang Mukmin, dan tidak (pula) bagi perempuan yang Mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetappkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya, maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata." – (QS.33:36)
  11. وَوُضِعَ الْكِتَابُ فَتَرَى الْمُجْرِمِينَ مُشْفِقِينَ مِمَّا فِيهِ وَيَقُولُونَ يَا وَيْلَتَنَا مَالِ هَذَا الْكِتَابِ لا يُغَادِرُ صَغِيرَةً وَلا كَبِيرَةً إِلا أَحْصَاهَا وَوَجَدُوا مَا عَمِلُوا حَاضِرًا وَلا يَظْلِمُ رَبُّكَ أَحَدًا "Dan diletakkanlah kitab, lalu kamu akan melihat orang-orang yang bersalah, ketakutan terhadap apa yang (tertulis) di dalamnya, dan mereka berkata: 'Aduhai celaka kami, kitab apakah ini yang tidak meninggalkan yang kecil dan tidak (pula) yang besar, melainkan ia mencatat semuanya; dan mereka dapati apa yang telah mereka kerjakan ada (tertulis). Dan Rabb-mu tidak menganiaya seorang juapun'." – (QS.18:49)
  12. QS Fushshilat (41) : 22  وَمَا كُنْتُمْ تَسْتَتِرُونَ أَنْ يَشْهَدَ عَلَيْكُمْ سَمْعُكُمْ وَلا أَبْصَارُكُمْ وَلا جُلُودُكُمْ وَلَكِنْ ظَنَنْتُمْ أَنَّ اللَّهَ لا يَعْلَمُ كَثِيرًا مِمَّا تَعْمَلُونَ  "Kamu sekali-kali tidak dapat bersembunyi, dari persaksian pendengaran, penglihatan dan kulitmu terhadapmu, bahkan kamu mengira, bahwa Allah tidak mengetahui, kebanyakan dari apa yang kamu kerjakan." – (QS.41:22)
  13. Sikap pasrah terkadang tidak disertai sikap mengabdi, sebagaimana yang dilakukan oleh orang-orang islam kejawen. Mereka memiliki sikap pasrah kepada pimpinannya tetapi sayangnya tidak mengabdi kepada Tuhannya.
  14. Banyak sikap dan budaya yang tidak sesuai dengan ajaran Islam ketika acara pernikahan umpamanya. Contoh: budaya menginjak telur.
  15. Ujian itu ada pada kejadian pertama dengan kejadian sejenis. Contoh: Saat diuji dengan meninggalnya bapak, maka itulah ujian yang berat. Berikutnya ketika ibu, kakak, adik meninggal dunia ujiannya tidak seberat pada saat ujian pertama dulu yaitu pada saat bapak meninggal dunia.
  16. Nabi Muhammad saw bersabda, “Beberapa umat ditampakkan kepadaku, lalu kulihat seorang nabi bersama beberapa orang, ada seorang nabi bersama satu atau dua orang, dan ada seorang nabi yang tidak disertai siapapun. Tiba-tiba ditampakkan kepadaku satu golongan dalam jumlah yang amat banyak, sehingga aku mengira mereka adalah umatku. Maka ada yang memberitahukan kepadaku, ‘Ini adalah Musa dan kaumnya.’ Aku melihat lagi, ternyata di sana ada jumlah yang lebih banyak lagi. Ada yang memberitahukan kepadaku, ‘Itulah umatmu, tujuh puluh ribu orang di antara mereka masuk surga tanpa hisab dan tanpa azab.’ Kemudian beliau bangkit dan masuk rumah. Maka orang-orang berkumpul bersama orang-orang yang sudah berkumpul. Sebagian mereka mengatakan, ‘Barangkali mereka adalah para sahabat Rosululloh shalAllohu ‘alaihi wa sallam.’ Sebagian yang lain mengatakan, ‘Boleh jadi mereka adalah orang-orang yang dilahirkan dalam Islam dan tidak menyekutukan sesuatu pun beserta Alloh.’ Mereka pun mengatakan banyak hal. Lalu Rosululloh shalAllohu ‘alaihi wa sallam keluar menemui mereka dan mereka memberitahukan kepada beliau. Maka beliau bersabda, ‘Mereka adalah orang-orang yang tidak meminta ruqyah, tidak meminta untuk (berobat dengan cara) disundut dengan api, dan tidak melakukan tathayyur, serta mereka bertawakal kepada Alloh.’ Lalu ‘Ukkasyah bin Mihshon berdiri dan berkata, ‘Berdo’alah kepada Alloh agar Dia menjadikan aku termasuk golongan mereka.’ Beliau bersabda, ‘Engkau termasuk golongan mereka.’ Kemudian ada orang lain berdiri dan berkata, ‘Berdo’alah kepada Alloh agar Dia menjadikan aku termasuk golongan mereka.’ Beliau bersabda, ‘Engkau sudah didahului ‘Ukasyah.’” (HR. Al Bukhori dan Muslim)
    Di antara pelajaran paling berharga yang bisa dipetik darihadits ini adalah bahwa tidak meminta ruqyah, tidak berobat dengan cara disundut dengan besi panas (kayy), dan tidak menganggap akan mengalami kesialan setelah mendengar atau melihat sesuatu (tathoyyur) merupakan wujud dan realisasi dari tawakkal kepada Alloh. Karena itulah Rosululloh menganjurkan kepada umatnya agar tidak melakukan ketiga hal tersebut, karena pengaruh ruqyah dan kayy yang sangat kuat sehingga dikhawatirkan seorang hamba menggantungkan harapan kesembuhannya kepada cara pengobatan tersebut dan bukannya bersandar kepada Alloh. Khusus untuk tathoyyur maka hukumnya tidak diperbolehkan. Kesimpulannya, keadaan orang yang akan masuk surga sangat tergantung dari kadar tawakkal setiap orang, semakin tinggi tingkat tawakkalnya semakin tinggi pula tingkat kesempurnaan tauhidnya. Allohlah tempat kita bersandar dan menyerahkan urusan.
  17. “Rasulullah telah bersabda jika kamu ingin melakukan sholat sedangkan kamu berada di dalam tempat bermalamnya kambing, maka sholatlah kamu di tempat itu, karena sesungguhnya pada tempat itu terdapat sakinah dan barokah. Dan apabila kamu hendak melakukan sholat padahal kamu sedang berada di tempat bermalamnya unta, maka hendaklah kamu keluar dari tempat unta itu, dan sholatlah di luarnya, karena sesungguhnya unta itu adalah jin dan diciptakan Allah daripada jin. Tidakkah kamu lihat jika unta berjalan, unta itu selalu mendongakkan wajah dan hidungnya?”. (HR. Imam Syafii, Baihaqi, Ahmad, An Nasai, Ibnu Majah, dan Ibnu Hibban)
    Dalam mazhab Syafii sholat di tempat bermalamnya unta tidaklah haram hukumnya, melainkan makruh saja. Adapun kemakruhannya bukanlah karena adanya najis di tempat itu. Jika masalah larangan tersebut menyangkut tentang adanya najis, maka di tempat kambing pun pastilah terlarang juga sholat di dalamnya. Tentu saja tidak ada perbedaan hukum antara kedua tempat tersebut jika hanya menyangkut masalah adanya najis.
    Dalam hal ini, Mazhab Syafii memakruhkan sholat di tempat unta itu adalah karena tempat unta itu merupakan tempat jin atau berkenaan dengan adanya jin, bukan karena adanya najis. Namun demikian, larangan sholat di dalam tempat unta itu bukanlah larangan yang haram, melainkan makruh adanya. 

    Wallahu a'lamu bish shawab

Tidak ada komentar: